Powered By Blogger

Rabu, 18 Juni 2014

NASIB GERAKAN MAHASISWA SAAT INI


By:  Sahabat Perikanan




Kampus sekarang bukan lagi tempat yang nyaman dan ramah untuk menggali konsep keilmuan, kampus lebih menampakan keangkeran bagi kaum aktivis. Kebijakan-kebijakan kampus yang ekstrim membuat mahasiswa harus mematuhi aturan main yang telah dibuat. Keberadaan kampus sebagai basis gerakan mahasiswa semakin menghilang akibat sistem komersialisasi dan kapitalisasi yang melanda dunia pendidikan. Akibat pendidikan mahal, mahasiswa harus berfikir pragmatis, bagaimana harus cepat lulus supaya beban biaya tidak semakin melonjak besar. Banyak kalangan mahasiswa bahkan sebagian aktivis menanggalkan fungsi mereka sebagai agent of change. Mereka semakin apatis, lebih mengikuti jalan lurus supaya tak terkena penyakit kuliah lama atau paling ngeri lagi terkena droup out.
Segala dimensi kehidupan ini sudah menjadi mahal tak ada yang gratis lagi, tak hanya kebutuhan dasar manusia seperti air, bahkan sekarang manusia pun bisa dijual. Karena semua sudah komersil dan menjadi komoditas. Relasional manusia tak diukur lagi dengan solidaritas, kesamaan rasa, dan kekuatan jiwa melainkan oleh materi dan prestis. Berbeda dengan tempo dulu bagaimana solidaritas kaum terjajah, rasa dan kekuatan jiwa membentuk kesadaran untuk hidup bersama sebagai bangsa, yang biasa disebut oleh Benedict Anderson sebagai imajined communities. Pergeseran landasan filosofi hidup dari berdiri sama tinggi, duduk sama rendah ataupun seperti ungkapan makan tidak makan asal kumpul, menjadi menguasai dan dikuasai, menindas dan ditindas, membunuh dan dibunuh ataupun sahabat makan sahabat.
Mahasiswa semakin terjepit oleh beban hidup yang ia tanggung, disatu sisi ia harus tetap menjaga idealisme gerakan sebagai pembela rakyat, disisi lain ia harus bertarung mati-matian dengan beban kuliah, tanggung jawab terhadap orang rumah, kebutuhan hidup sehari-hari demi sesuap nasi dan air sekendi. Pergulatan terhadap realitas ini menjadi sesuatu yang rumit dan sulit untuk dihindari, sehingga hanya mahasiwa yang punya energi kuat dan ketahanan mentalah yang akan tetap eksis digaris perlawanan yang tetap setia membela kepentingan rakyat, sebaliknya bagi yang tak kuat menahan pergulatan ini bisa jadi akan terlempar dari lingkungan pergerakan sehingga ia harus kalah dengan realitas hidup.

Gerakan mahasiswa masih bisa dirasakan dibagian timur negeri ini, mahasiswa disana seperti memiliki energi yang tidak pernah habis untuk menentang hal-hal yang mereka anggap merugikan dan menindas masyarakat. Tapi sayangnya terkadang mereka sering mengalami gesekan dengan masyarakat itu sendiri. Sering terjadi bentrokan antara masyarakat dan mahasiswa. Terkadang ada dugaan hal ini memang sengaja diskenario untuk mematikan ruang gerak gerakan tersebut. apapun alasannya hal ini dapat menghilang rasa simpati dari masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar